PWM Sumatera Barat - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Sumatera Barat
.: Home > Berita > Sumatera Barat Ditargetkan Bebas TB-HIV Tahun 2050

Homepage

Sumatera Barat Ditargetkan Bebas TB-HIV Tahun 2050

Rabu, 09-04-2016
Dibaca: 674

 
PADANG -- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah-Aisyiyah Sumbar berkerjasama dengan konsulat Amerika menggelar seminar sehari tentang solusi terhadap ancaman penyakit TB-HIV. Seminar nasional dan talkshow penanggulangan TB-HIV care ini diikuti Pengurus TB CEPAT Sumbar, wakil mitra international, wakil mitra akademisi, wakil organisasi profesi,dan sejumlah masyarakat di Gubenuran Sumbar, Jumat, (8/4/2016). 
 
Seminar sehari ini merupakan rangkaian acara Out reach sail Komodo yang didukung penuh Pemprov Sumbar, Pemko Padang, Semen Padang, Telkom Indonesia dan Bank Nagari serta konsulat Amerika.
 
Kadis kesehatan provinsi Sumbar, Rosnini Savitri ketika membuka seminar mengatakan kesadaran dan kekeluargaan tentang penularan TB-HIV care harus lebih ditingkatkan karena pasien TB ada sekitar kita. Penanggulan TB harus dilakukan melalui kemitraan bersama pemerintah maupun swasta, maupun lembaga masyarakat.
 
Lanjutnya, target nasional Indonesia bebas TB tahun 2050 dan Sumbar bebas TB tahun 2050, untuk mewujudkan semua itu ada empat strategi yang dilakukan tahun 2015 hingga 2019 antaralain pasien TB obati sampai sembuh melalui pendekatan kekeluargaan, memotivasi pemda agar mengalokasikan dana untuk penaggulangan TB, dan memperluas kemitraan dalam penanggulan TB.
 
Katanya, penyakit tuberkolosis masih menjadi momok menakutkan di dunia bahkan Indonesia. Setiap tahunnya ada 9 juta penderita TB di seluruh dunia sedangkan penyebaran penyakit TB di Indonesia 297 per 100.000 penduduk dengan total 730 ribu kasus baru pertahunnya. TB merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardiovaskular dan penyakit saluran pernapasan, dengan angka kemayian 27 per 100.000 penduduka. sebanyak 330 ribu kasus TB care pertahun mengakse layanan pengobatan TB berkualitas dengan treatment succes rate diatas 90%, namun insiden TB positif Sumbar baru mencapai 97,5 per100 ribu penduduk. 
 
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar, Dr. Drs. Shofwan Karim Elha,MA mengatakan, acara tersebut dilakukan pihaknya dalam rangka memeriahkan event MNEK 2016 sekaligus memperingati hari TB sedunia. Kemudian, lanjutnya,Rabu pagi, (13/4) dilanjutkan aksi Padang beach cleaning di Pantai Air Manis yang dilakukan 50 AL Amerika, 50 TR-SP dan 250 warga Muhammadiyah dan sorenya tea time diskution di Gedung Aditiawarman, kegiatan itu membahas tentang wanita dalam dunia kemiliteran, pengalaman Amerika..
 
Shofwan Karim Elha, MA menuturkan Sekarang kita mempunyai tema yaitu basamo mako manjadi dengan mengaktifkan warga dan mendinamisasikan kader kemudian program eksternal mencerahkan muhammadiyah dan memajukan muhammadiyah berarti mencerahkan dan memajukan Sumatera barat.
 
Muhammadiyah secara garis besar ada tiga misi utama dakwah amal maruf nahi mungkar, tajdid dan teory al-maun dengan pemberdayaan masyarakat. Seminar international TB-HIV care merupakan peran Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
 
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumatera Barat atas perhatian yang besar kepada TB-HIV dan terhadap penyelenggaraan Out Reach Sail Komodo.
 
Sebagai pemateri pertama, Wakil Konsulat Amerika, Tamra Greigh mengucapkan Terima kasih Muhammadiyah-Aisyiyah telah bergabung untuk mengatasi penyakit TB dan ikut memberikan pemahaman tentang bahaya TB-HIV. 
 
Tamra mengajak seluruh element masyarakat untuk bekerja sama untuk meningkatkan diagnosa TB, pengobatan TB, dan secara signifikan meningkatkan jumlah orang yang disembuhkan. Semakin banyak orang tahu tentang penyakit ini, semakin hidup kita bisa menyelamatkan.
 
Di Indonesia, TB merupakan di antara lima penyebab utama kematian, menewaskan sekitar 100.000 orang setiap tahun. Itu rata-rata mengejutkan sekitar 270 orang per hari - setiap hari.
 
Ada sekitar satu juta kasus baru TB setiap tahun, setara dengan total penduduk Bogor; satu orang terinfeksi di Indonesia setiap 30 detik.
 
Indonesia memiliki kemampuan terbukti untuk menyelamatkan nyawa ini melalui klinik TB di puskesmas dan rumah sakit. Kami - itu kita semua prihatin tentang TB, terutama dengan jaringan Anda dan keahlian dalam penggunaan media sosial (Twitter, Facebook, Path, Instagram, Line) - untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong orang yang Anda kenal untuk diuji apakah mereka memiliki batuk selama lebih dari dua minggu.
 
USAID bekerja dalam kemitraan dengan program TB Nasional, organisasi masyarakat sipil, seperti Muhammadiyah, NU (Nahdlatul Ulama) dan JKM (Jaringan Kesejahteraan dan Kesehatan Masyarakat), dan sektor swasta, untuk menjangkau setiap orang dengan TB, menyembuhkan orang-orang yang membutuhkan pengobatan, dan mencegah infeksi TB baru.
 
"Kita semua mesti bertanggung jawab untuk bekerja di masyarakat  untuk mendorong teman-teman dan tetangga untuk mendapatkan diuji untuk TB jika mereka memiliki batuk terus-menerus selama lebih dari dua minggu, dan untuk membantu mereka tetap pada pengobatan," ujarnya.
 
pengujian dan pengobatan TB adalah gratis melalui Kementerian Kesehatan rumah sakit dan puskesmas. Jika Anda, keluarga Anda, teman atau anggota komunitas Anda memiliki batuk selama lebih dari 2 minggu dengan tanda-tanda demam, menggigil atau berkeringat di malam hari, lelah atau lemah, memiliki berat badan yang hilang, atau memiliki nyeri dada. Saya mendorong Anda untuk mendapatkan diuji untuk TB.
 
Pemateri kedua, Ketua PW Aisyiyah Sumbar Dra Hj. Meiliarni Rusli mengatakan Peran Aisyiyah dalam Penanggulangan Menanggulangi TB merupakan wujud Gerakan amar makruf nahi munkar, karena TB adalah penyakit yang menyebabkan kematian sehingga mengancam SDM Indonesia. hal ini tercermin dalam MoU antara PP Aisyiyah dengan menkes, ditandatangani tanggal 22 Maret 2005 yang kemudian dilanjutkan di wilayah Sumbar sebagai daerah pilot projek tahun 2016 dengan daerah sasaran Kota Padang, tahun 2017 Bukittinggi dan kabupaten Solok.
 
Lanjutnya, ada lima Strategi Utama Pelaksanaan antaralain Memperluas jangkauan Program, Pemantauan pasien hingga sembuh, meningkatkan peran serta masyarakat dalam program melalui Advokasi, Meningkatkan akses ke UPK GHS-NGHS, mendorong masyarakat untuk membentuk Kelompok Masyarakat Peduli TB-HIV dan melakukan alih kelola dari Program menjadi kegiatan Mandiri. 
 
Pmateri ketiga Ketua Mejelis Kesehatan PW Aisyiyah Sumbar, dr. FITRATUL ILAHI, Sp.M mengatakan Sub recipient TB Aisyiyah sumatera barat bergabung dengan program community tb care Aisyiyah sejak tahun 2009. Wilayah kerja sub recipient Aisyiyah Sumatera Barat meliputi dua daerah penanggulangan, yaitu Kota padang di 11 kecamatan dan di Kota Pariaman 4 kecamatan. (RI)

Tags: MUHAMMADIYAH SUMBAR
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: PWM SUMBAR



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website