PWM Sumatera Barat - Persyarikatan Muhammadiyah

 

Payakumbuh -- Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah Payakumbuh ke-satu resmi dibuka oleh Wakil Ketua (PW) Muhammadiyah  Sumbar Drs. H. Nurman Agus di Gedung Gambir Unand Fakultas Pertanian Kota Payakumbuh, Rabu (23/12). Dengan tema "Transformasi gerakan pencerahan menuju Payakumbuh berkemajuan".

 

Wakil Ketua (PW) Muhammadiyah Sumbar Drs. H. Nurman Agus mengatakan Muhammadiyah adalah Ormas Islam yang sangat mandiri. Ia menegaskan, sebelum negara ini ada, Muhammadiyah telah hadir berjuang dan mencerahkan rakyat.

 

"Muhammadiyah tidak takut siapapun, kontribusi kita sangat banyak," ujar Drs. H. Nurman Agus di hadapan ratusan warga Muhammadiyah Payakumbuh yang menghadiri acara pembukaan Musda.

 

Terkait dengan Muswil Muhammadiyah Payakumbuh, mantan ketua Panitia Muswil Muhammadiyah tersebut menyatakan agar kegiatan tersebut dapat menurunkan tema besar dari Muswil yang sudah berlangsung bulan Desembers lalu. "Reviltalisasi gerakan pencerahan menuju Sumatera Barat berkemajuan. Musda harus berkesinambungan dengan muswil," tegasnya. 

 

Katanya, Muhammadiyah berkemajuan harus menjadi komitmen seluruh pimpinan dan anggota Muhammadiyah PDM Kota Payakumbuh saat ini dan ke depan. Muhammadiyah lima tahun ke depan sebagaimana program hasil Muktamar ke-47.

 

"Untuk itu Ingatlah pesan-pesan pendiri dan sesepuh Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan yakni Aku titipkan Muhammadiyah kepadu-Mu Hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan sekali-kali mencari hidup dalam Muhammadiyah. Dan juga amanah Ketua PP Muhammadiyah H. AR. Sutan Mansoer, juga pernah mengatakan Dengan berorganisasi kita kuat, Dengan beradministrasi kita terhindar dari fitnah," ujarnya.

 

Nurman menghimbau Kepada anggota Musyda agar mensukseskan Musda ini dengan ikhlas dan gunakanlah hak suara secara cerdas dan arif untuk memilih calon Pimpinan Daerah yang berkualitas. 

 

Kepada kader PDM Payakumbuh, Dia meminta perlu memahami karakteristik Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Gerakan Dakwah dan Gerakan Tajdid, dalam Muhammadiyah makanya tidak lazim adanya kampanye untuk rebut-rebutan menjadi pimpinan, karena itu merupakan cara tidak terpuji. (009)